Total Pageviews

Arsip Blog

Powered by Blogger.

Featured Post

Aku Pemilik Rumah Demokrasi Negeriku

Aku bernama rakyat aku pemilik rumah demokrasi negeriku oleh karenya aku diharuskan'memilih pemimpin sekaligus wakilku tanpa malu mereka...

fanspage

Followers

Populer Bulan ini

  • TERJEBAK DALAM RASA YANG SALAH
    kau datang dengan kelembutanmu kau datang dengan kedewasaanmu hingga kau mampu menyatukan serpihan rasaku salahkah jika aku biarkan kau m...
  • Salamatul Insan Fi Hifdzil Lisan
    menjadi orang besar dan terpandang bukan di tentukan oleh jabatan dan seberapa banyak harta yang di miliki tapi lebih kepada bagaimana ora...
  • salahkah aku cemburu..??
    Bukan aku tak percaya padamu tapi aku tak percaya pada diriku terkadang aku masih slalu bertanya pada hatiku pantaskah aku untukmu..?? ...
  • Topeng Sang Pendosa (Puisi Realita Hidup)
    Dokpri Dibalik topeng ini ku samarkan semua dosaku Hingga menjerat sukma memasung raga Seiring bergulir waktu berdetak pula sesalku Tentang ...
  • aku sadari
    meski ku tahu kau telah berdua tapi aku masih menginginkan dirimu walau aku sadari ini semua salah namun apa dayaku telah mencintaimu a...
  • aku hanya butiran debu
    diantara semunya bentangan langit dan bersandar pada warna pelangi kau beri aku secercah harapan akan asa tentang indahnya cinta kau ad...
  • Di balik Jeruji Rindu
    Aku meniti panjangnya waktu Meski aku sadar beratnya langkahku tanpamu Diantara jalan setapak yang ku lalui Namun akhirnya aku tersesat d...
  • kenangan kita
    kasih.... kehadiranmu dalam hidupku sesungguhnya lengkapi kekuranganku dan keksosongan dalam hatiku tapi kini kau pergi.. pergi tinggal...
  • Dosa Tanpa Tepi
    Terkadang kita lupa bahwa kematian itu ada, sehingga kita lalai akan apa yang sudah menjadi kewajiban kita sebagai manusia kepada Tuhannya...
  • Tuhan Jagakan Dia
    Tuhan Diantara gelapnya langitMu malam ini Masih kulihat cahaya bintang disana  yang temani rembulanMu yang mengintip Seakan tersenyum untuk...
Home » , » Sapa Embun Kepada Mentari

Sapa Embun Kepada Mentari

No comments


Redup cahaya mentari pagi ini
Terpendar diantara kesunyian
menghias guratan awan kelabu
Yang kian merebak seakan menyunting aksara rindu

Pagi itu sang embunpun terbangun
Beranjak meninggalkan peraduan
Bersujud diatas dedaunan
Untuk menyambut mentari pagi

Tepati janji pada sang mentari
Tuk menyapa pada setiap desah nafas para penghuni pagi
Yang tak pernah lelah untuk menanti
Menanti asa yang akan menjadi nyata

Palung sukmakupun tersenyum
Ketika sang mentari pancarkan cahayanya
Cahaya diantar sujudnya sang embun
Seakan mengerti akan gundahku

Share:

No comments:

Post a Comment