Total Pageviews

Arsip Blog

Powered by Blogger.

Featured Post

Aku Pemilik Rumah Demokrasi Negeriku

Aku bernama rakyat aku pemilik rumah demokrasi negeriku oleh karenya aku diharuskan'memilih pemimpin sekaligus wakilku tanpa malu mereka...

fanspage

Followers

Populer Bulan ini

  • TERJEBAK DALAM RASA YANG SALAH
    kau datang dengan kelembutanmu kau datang dengan kedewasaanmu hingga kau mampu menyatukan serpihan rasaku salahkah jika aku biarkan kau m...
  • Ayah
    ayah.. masih kurasa erat pelukmu dalam bayangku masih terbayang tetes peluhmu dalam hidup ini kau berjuang untuk aku,tak pernah lelah me...
  • aku hanya butiran debu
    diantara semunya bentangan langit dan bersandar pada warna pelangi kau beri aku secercah harapan akan asa tentang indahnya cinta kau ad...
  • puisi senja
    disaat ku menangis sore ini tetes air bening di mataku tak pernah kuasa tuk ku bendung hingga rintih hati semakin mengiris semakin menj...
  • Topeng Sang Pendosa (Puisi Realita Hidup)
    Dokpri Dibalik topeng ini ku samarkan semua dosaku Hingga menjerat sukma memasung raga Seiring bergulir waktu berdetak pula sesalku Tentang ...
  • Dosa Tanpa Tepi
    Terkadang kita lupa bahwa kematian itu ada, sehingga kita lalai akan apa yang sudah menjadi kewajiban kita sebagai manusia kepada Tuhannya...
  • jangan bertengkar
    seandainya kita selalu menyadari seandainya kita slalu dapat memahami seandainya kita bisa mengubah diri kita yang aku ingin kita selalu...
  • Salamatul Insan Fi Hifdzil Lisan
    menjadi orang besar dan terpandang bukan di tentukan oleh jabatan dan seberapa banyak harta yang di miliki tapi lebih kepada bagaimana ora...
  • jera...
    jera...kini aku jera bicara tentang cinta bicara tentang rasa mungkin ini harus terjadi dan harus ku alami sendiri ucapmu tak per...
  • kupu kupu untuk mimpimu
    doa yang pernah ku kirim untukmu kini tlah menjelma menjadi kupu kupu seandainya dalam tidurmu nanti kau melihat sepasang kupu kupu biar...
Home » , , » Senja Lelaki Renta

Senja Lelaki Renta

No comments
Foto oleh Arfa Talib pexels

Ku tatap waktu dengan lesu
Nafasku terengah menanti bisu
Mencoba menangkap jejak yang tersamar
Diantara temaramnya sang damar

Aku lelaki renta yang termakan usia
Menanti secercah harapan diantara senja
Meski tubuhku semakin rapuh
Namun aku tak mampu untuk mengeluh

Aku lelaki tua setengah renta
Mencoba tuk temui Tuhanku dalam doa
Meskipun iblis menari mengajakku bercanda
Agar aku menjadi manusia yang terlena


Sedih, tak akan merubah apapun
Sesal, tak akan membuat semua kembali
Perjuanganku belum usai hingga saat ini
Meski aku sadari kini aku tak berdaya lagi

Aku lelaki tua setengah renta
Yang berpacu dengan waktu yang kian sirna
Hanya karena manusia durjana 
Membuat aku dan hidupku sengsara

Aku lelaki tua setengah renta
Tubuhku kian ringkih karena usia
Mencoba tuk mengais fatamorgana
Yang tak akan pernah menjadi nyata
Share:

No comments:

Post a Comment