malam
malam....
kenapa rembulanmu begitu pucat
sementara dingin dan kesunyian mulai menyapa
diantara gelapmu yang seakan menghapus jejaknya
malam..
kau mulai bernjak perlahan
diantara hening yang kian tertahan
hingga mencumbu rinduku yang luruh dalam pangkuanmu
aku tak pernah tahu
kemana perginya wajah sang bidadari
hanya bayangnya yang selalu menghampiri
dan berharap hadir temaniku
untuk menatap rembulan pucatmu
malam...
jika saja memang rindu ini tak bertuan
redupkanlah seiring angan yang kerapmembayang
agar hatiku tak lagi berlayar galam rasa yang semu
kenapa rembulanmu begitu pucat
sementara dingin dan kesunyian mulai menyapa
diantara gelapmu yang seakan menghapus jejaknya
malam..
kau mulai bernjak perlahan
diantara hening yang kian tertahan
hingga mencumbu rinduku yang luruh dalam pangkuanmu
aku tak pernah tahu
kemana perginya wajah sang bidadari
hanya bayangnya yang selalu menghampiri
dan berharap hadir temaniku
untuk menatap rembulan pucatmu
malam...
jika saja memang rindu ini tak bertuan
redupkanlah seiring angan yang kerapmembayang
agar hatiku tak lagi berlayar galam rasa yang semu
No comments:
Post a Comment