terlanjur ku ukir namamu
kau hadir di kala aku membutuhkanmu
kau ulurkan tangan di kala aku kan terkulai
dan jatuh kau tunjukan jalan di saat ku mulai tersesat
Kau Laksana pembawa cahaya diantara gelapnya malam
tapi kini kau padamkan cahayamu di kala aku membutuhkan terang dalam hatiku
kau taburkan onak dan duri di setiap jalanku Hingga torehkan luka di setiap langkahku
namun kau tetap belahan jiwaku kau tetap anugerah cintaku meski kau jauh di sana
tapi slalu dekat di hatiku Walau aku sadar mungkin kau ingin melupakanku,
Tapi,,,,
biarlah..
aku disini kan selalu menatap bayangmu menyimpanmu dalam ruang hatiku yang kosong
Karena terlanjur ku ukir namamu di setiap dinding Hati ini
Karena kaulah bidadariku dan selamanya kan tetap menjadi bidadariku
Meski mungkin kita takkan pernah tuk bersatu.
kau ulurkan tangan di kala aku kan terkulai
dan jatuh kau tunjukan jalan di saat ku mulai tersesat
Kau Laksana pembawa cahaya diantara gelapnya malam
tapi kini kau padamkan cahayamu di kala aku membutuhkan terang dalam hatiku
kau taburkan onak dan duri di setiap jalanku Hingga torehkan luka di setiap langkahku
namun kau tetap belahan jiwaku kau tetap anugerah cintaku meski kau jauh di sana
tapi slalu dekat di hatiku Walau aku sadar mungkin kau ingin melupakanku,
Tapi,,,,
biarlah..
aku disini kan selalu menatap bayangmu menyimpanmu dalam ruang hatiku yang kosong
Karena terlanjur ku ukir namamu di setiap dinding Hati ini
Karena kaulah bidadariku dan selamanya kan tetap menjadi bidadariku
Meski mungkin kita takkan pernah tuk bersatu.
No comments:
Post a Comment