senyum terpahitku
darah yang mengalir dalam setiap nadiku
seakan bergejolak hebat...
hatikupun seakan berdesir begitu perih
tatkala kau mulai bercerita
bercerita tentangnya yg hiasi hidup…
Aku bernama rakyat aku pemilik rumah demokrasi negeriku oleh karenya aku diharuskan'memilih pemimpin sekaligus wakilku tanpa malu mereka...